Hakekat Matematika
A. Apakah Matematika Itu
Tak kenal maka tak sayang, itulah kata yang tepat untuk
memulai pelajaran matematika. Hal tersebut berarti bahwa pengenalan tentang
apa, bagaimana dan mengapa matematika sangatlah perlu.
Bukan
rahasia lagi bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap
sukar malahan menakutkan bagi banyak peserta didik dari mulai tingkat SD SMP
SMA - sederajat. Pendapat ini makin diperkuat dengan adanya hasil evaluasi yang
kurang memuaskan baik secara lokal, regional maupun nasional. Hal ini merupakan
tantangan bagi guru yang menghendaki pembelajaran yang dilaksanakan agar
berhasil dan membaik. Hal tersebut juga mempunyai implikasi terhadap tanggung
jawab guru SD, karena guru SD adalah guru kelas yang harus mengajar semua
bidang studi tak terkecuali matematika. Dari permasalahan tersebut, para
matematikawan berusaha keras mencari jalan keluar agar hasil pembelajaran
matematika memenuhi harapan semua pihak. Untuk mendapat hasil pembelajaran yang
memuaskan perlu diketahui dulu apakah matematika.
Karso
(dalam Roosefendi,1991) mengemukakan pendapat beberapa matematikawan tentang
matematika. Pendapat tersebut antara lain menyatakan matematika merupakan ilmu
tentang logika, pola, struktur, hubungan dan keteraturan yang semuanya
terorganisasi dengan baik. Newmark
(1987) menerbitkan buku “Mathematics as a Second Language” untuk guru
sekolah dasar di USA. Dari judul sudah nampak betapa pentingnya matematika
dalam kehidupan manusia. Dikehidupan sehari-hari, jika anak-anak sudah dapat
bicara maka kegiatan pembicaraan sudah memasuki ranah matematika. Musser (2004)
mengemukakan bahwa matematika adalah “pemecahan masalah”. Pernyataan tersebut
merupakan jawaban atas pertanyaan para guru berbagai disiplin ilmu tentang
“apakah matematika itu ?”
Dari
pernyataan-pernyataan diatas dapat dikemukakan betapa pentingnya matematika
dalam kehidupan sehari-hari kita. Matematikawan menyebut manfaat matematika
sebagai hakikat matematika yang berisi antara lain:
1. matematika merupakan ilmu tentang logika
dan pola
Pernahkah anda berfikir untuk mencoba membilang mundur
dari 10 – 1?
jika belum apakah anda merasa
yakin bahwa anda akan dapat melakukan dengan benar?
Coba lakukan hal tersebut, apakah
anda mendapat kesulitan atau malah melakukan kesalahan?
Sekarang cobalah sebut urutan
abjad dari I – A. Berapa kali anda
mencoba untuk dapat berhasil?
Dari kedua usaha tersebut manakah
yang lebih mudah?
Pasti
membilang mundur akan anda pilih karena yang lebih mudah. Hal tersebut karena
waktu membilang mundur, kita berlogika dengan tidak terasa kita melakukan
operasi pengurangan.
Sebagai
pola matematika penuh dengan keteraturan. Dapat dikatakan bahwa yang dipelajari
dalam matematika diatur dan didefinisikan. Dengan demikian materi dalam
matematika pastilah teratur, namun sering tidak dapat dijumpai di dunia,
sehingga yang ada hanya dinyatakan sebagai model. Contohnya dadu sebagai model
kubus dan tumpeng sebagai model kerucut.
2. matematika merupakan seni
Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan seni sebagai
sesuatu yang halus, indah dan menyenangkan. secara fakta matematika memang
sarat hasil seni yang indah antara lain dari bentuk grafik fungsi yang penuh
dengan keteraturan. Anak berhasil membuat kupu-kupu dengan menggunakan prinsip
simetri. Namun secara batin matematika juga menghasilkan suasana senang dan
puas terhadap pelaku matematika. Terutama jika ia berhasil menyelesaikan
masalah matematika. Malahan tidak sedikit peserta didik yang kemudian menantang
minta masalah lagi.
Khusus
bilangan satu angka di Indonesia, bilangan satu angka yang berjumlah 10
mempunyai keteraturan dan keindahan. Sangat indah dan tak terduga yakni:
10 = ... + ...
Angka huruf
1 + 9 Satu + Sembilan
2 +8 Dua + Delapan
3 + 7 Tiga + Tujuh
4 + 6 Empat + Enam
5 + 5 Lima + Lima
Ternyata dengan menulis bilangan
dengan huruf dapat diketahui bahwa pasangan bilangan berjumlah 10 yang
merupakan bilangan satu angka memiliki kesamaan
pada huruf pertama dari namanya. Apakah hal tersebut merupakan
kesengajaan atau kebetulan, sebagai pengguna wajib kiranya kita bangsa
Indonesia mengangkat topi sebagai penghormatan kepada penemu atau pemberi nama
bilangan satu angka tersebut.
3. matematika sebagai alat dan pelayan ilmu
Matematika yang terdiri
atas beberapa unit yang satu dengan yang lain sering berkolaborasi dan saling
membantu. Sebagai contoh bilangan dan aljabar. Aljabar merupakan bentuk
deduktif bilangan diperlukan dalam penyelesaian geometri, aljabar dan geometri
diperlukan dalam geo-analit, kemudian permasalahan geoanalit kembali dengan
konsep pemanfaatan bilangan. Selain membantu sesama unit matematika ternyata
hampir semua ilmu memerlukan matematika. Hal tersebut menandakan bahwa
matematika merupakan pelayan ilmu dan berkembangnya ilmu lain. Beberapa
matematikawan menyetujui nama matematika sebagai ratu ilmu.
B. Bagaimana Matematika
Setelah tahu sedikit
tentang apakah matematika, maka kiranya perlu pula kita tahu sedikit tentang
sifat matematika yaitu universal, dedukti-aksiomatik dan abstrak. Yang dimaksud
matematika bersifat universal adalah bahwa matematika yang merupakan bahasa
simbol atau lambang. Matematika bersifat deduktif bermaksud bahwa matematika
mengakui kebenaran yang bersifat umum ke yang khusus, bukan dari khusus ke
umum. Matematika bersifat aksiomatis maksudnya bahwa pengertian atau batasan
matematika diawali dari unsur-unsur yang tidak terdefinisi menuju unsur-unsur
yang terdefinisi kemudian menjadi aksioma, teorema, dan dalil-dalil.
C. Mengapa Matematika
Pada setiap jenjang
pendidikan matematika selalu muncul sebagai mata pelajaran pokok atau
polengkap. Alasan matematika sebagai mata pelajaran pokok atau pelengkap karena
matematika mempunyai beberapa nilai luhur yang dapat membentuk sifat dan sikap
manusia. Nilai-nilai luhur tersebut meliputi nilai praktis, nilai disiplin dan
nilai budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar